Sabtu, 19 Juli 2008

REFLEKSI SEABAD MOHAMMAD NATSIR
PEMIKIRAN DAKWAH POLITIK MOHAMMAD NATSIR”

Oleh: Sirajuddin Arridho

Menurut Mohammad Natsir, di dalam perjuangan politik selain harus ada prinsip yang harus dipegang teguh terdapat ruang untuk berkompromi yang didasarkan atas saling memberi dan menerima. Menurutnya, orang harus pandai-pandai menimbang-nimbang sesuatu, dan adanya keanekaragaman merupakan bagian dari sunnatullah. Natsir kemudian berpandangan bahwa adanya kemajemukan dari segi etnis, agama maupun aliran politik tidak menghalangi orang untuk saling bekerjasama dengan harmonis atas dasar kepentingan yang sama.

Namun keberadaan masyarakat yang majemuk memerlukan kalamatun sawa (titik temu yang sama). Sehingga di dalam politik memerlukan kehalusan ”keindahan” tersendiri, yang menurut Natsir: ”Kita harus mencapai sasaran tanpa lawan-lawan merasa terkalahkan, politik haruslah ditundukkan kepada etika yang tinggi. Dengan cara itu, keinginan untuk berkuasa sendiri dan menghabisi orang-orang yang tidak sepaham dengan menghalalkan cara dapat dihindari”.

Oleh karena itu, di dalam praksis perjuangan politik Mohammad Natsir selama hidupnya tidak dapat dilepaskan dari pemikiran luhurnya itu. Ketika menjabat Menteri Penerangan, Perdana Menteri Republik Indonesia maupun ketika menjabat ketua umum Partai Politik Islam Masyumi, sikap dan perilakunya berbanding lurus dengan apa yang diyakininya itu.


Didasarkan atas pemikiran bahwa Islam tidak semata-mata agama, tetapi yang demikian itu juga sebagai pandangan hidup didalam aktifitas sosial-politik dan kebudayaan, terhadap apa yang telah dilakukannya telah memberikan inisiatif untuk berusaha, dan membuat inisiatif keduniaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Oleh karenanya, percikan luhur pemikiran dan sikap serta teladan Mohammad Natsir mengandung nilai-nilai filosofis dakwah. Yang demikian itu, sebagaimana di dalam praksisnya, terwujud di dalam sikap dan perilaku politik ”seorang tokoh” Mohammad Natsir.

Namun banyak di kalangan generasi muda Islam saat ini tidak banyak mengetahui pemikiran dan sikap-teladan Mohammad Natsir. Untuk itu, Pemikiran Dakwah Politik Mohammad Natsir”. Diharapkan bagi generasi muda Islam dapat lebih mengenal pemikiran dan mengetahui sikap-teladan Mohammad Natsir sehingga menjadi salah satu bekal mereka di dalam mengisi kemerdekaan.

Tidak ada komentar: